Kisah Suami Tak Terima Istrinya Pelacur
Seorang istri sesenggukan di hadapan suaminya,
sambil berkata lirih: “Mas, tolong mas ya, jangan hukumi aku dengan masa laluku,
aku sudah tak di sana lagi. Saat ini aku di sini denganmu untuk meniti jalan
menuju masa depan. Dulu saya memang orang tidak benar. Sekarang saya adalah di
jalan yang benar dan ingin tetap benar di jalan kebenaran bersama dirimu.”
Sang suami terus saja marah dan merasa tertipu
oleh wanita yang dikenalkan temannya, seorang aktifis sebuah majelis pengajian,
yang kemudian menjadi istrinya itu. Suaminya kaget dan marah setelah tahu bahwa
sang istri adalah mantan “wanita malam” yang dulunya memiliki banyak penggemar.
Pikirannya berkecamuk, berdebat sendiri antara menceraikan istrinya dan
menerimanya apa adanya.
Teman yang mengenalkannya dipanggil untuk
dimintai pertanggungjawaban mengapa memilihkan wanita dengan masa lalu tidak
bagus. Temannya menjawab:”Bukan tugasku mengorek masa lalu seseorang, saya tak
memiliki data kehidupannya dari waktu ke waktu. Bagiku, orang yang aktif ibadah
dan mengaji adalah orang-orang yang memiliki masa depan. Memang baik memiliki
istri yang masa lalunya sebaik masa kini dan masa depannya. Namun masih lebih
baik wanita dengan masa lalu tak baik tapi masa kini dan depannya baik
dibandingkan dengan wanita yang masa lalunya baik namun semakin tua semakin
bermasa depan rusak.”
Sang teman itu balik bertanya dari mana si suami
itu tahu masa depan istrinya itu. Sang suami kaget dengan pertanyaan tak
terduga itu. Gagap dia untuk menjawab namun tak berani dia untuk berbohong. Dia
menjawab: “Semalam saya bertemu dengan teman akrab istri saya yang masih ada di
kompleks maksiat itu. Setelah saling cerita, barulah saya tahu siapa dulunya
istri saya.”
Temannya berkata: “Istrimu masih lebih baik dari
dirimu yang masih selalu berbuat dosa. Harusnya istrimu yang menyesal
bersuamikan kamu, bukan kamu yang menyesal memperistrikan dia.”
Inilah kehidupan. Kadang kita keras pada orang
lain, namun lemah pada diri sendiri. Lebih dari itu ada hikmah di balik kisah
ini: “tidak mengetahui semua hal kadang lebih membahagiakan dibandingkan
mengetahui segala hal.
Semoga bermanfaat,
Baca Artikel menarik lainnya di -> http://nisrina.co.id/blog/
Nisrina Peduli Wanita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar